Listrik Penggoda Iman
Entah bagaimana mestinya bersikap
Menyelaraskan hati dengan Pemimpin Negeri
Bukan tak ingin patuh pada perintah
Melainkan hidup harus aman dan nyaman
Listrik padam seketika tanpa bicara
Melumpuhkan aktivitas segenap warga
Membuat hati meronta ingin berteriak
“Kaaaaacaaaauuuu ….!”
Bagaimana ini ?
Listrik padam bertubi – tubi
Anak istri butuh asupan gizi
Namun listrik padam telah menghalangi
Menghentikan waktuku untuk mencari sesuap nasi
Wahai Bapak Pemimpin Negeri
Teramat kami cintai
Sadarkah kita bahwa Indonesia dilanda Pendemi
Ya, kami tahu ada PLN beri subsudi
Namun bukan berarti listrik padam setiap hari
Dapur kosong tak ada penghuni
Dari Ibu – ibu dan Istri – istri
Sekedar menyipakan masakkan untuk Suami
Wahai Bapak Pemimpin Bangsa
Berikah kami sebuah harapan dan asa
Mohon nyalakan listrik disaat Corona
Agar beban hidup bagi warga
Tidak menjadi bencana
Kantor Pusat Sanggar Pelangi, 2020
PLN Ingkar Janji
Kabar berita menyampaikan
Pemadaman listrik dimulai besok
Pagi hingga sore hari
Namun ketika malam menjelang
Listrik masih tetap mati
Tak ada permohonan maaf
Tak ada pemberitahuan tunda
Kini lilin pengganti lampu
Tanpa nyala televisi dan kipas angin
Nyamuk pula menjadi raja
Obat anti nyamuk bakar, oles, semprot
Menjadi laris manis
Malam menjelang larut
Namun listrik belum juga hidup
Ada apa gerangan ?
Ada PLN ingkar janji !
Kantor Pusat Sanggar Pelangi, 2020
Rupa Cinta
Cinta tak memandang rupa
Harta, tahta dan jiwa
Bila asmara telah membuncah
Semua masalah terasa mudah
Jika cinta sudah berapi – api
Rindu di hati tak dapat diobati
Kantor Pusat Sanggar Pelangi, 2020
Adhiet’s Ritonga merupakan nama pena dari Muhammad Khaidir Ritonga, S. Pd. Lahir di Kota Tanjungbalai, pada 27 April, 1984. Bekerja sebagai Guru di MAN Tanjungbalai, Sumatera Utara. Pendidikan Sarjana diraih di Medan, yaitu ; dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Aktif Menulis diberbagai Surat Kabar, seperti ; Analisa, Waspada, Medan Bisnis, Majalah Story Jakarta dan lainnya. Telah menerbitkan Buku Kumpulan Cerpen dan Puisi, diantaranya ; Buku Kumpulan Puisi “Dara Penuh Warna”, “Justin Bieber My Idol”, “Mengeja Warna Jembatan Langit”, “Bumi Indonesia Kami Tercinta”, “Ayat – Ayat Ramadhan. Buku Kumpulan Cerpen, diantaranya ; “Perempuan Jilbaber”, “Alunan Dakwah Bernada Cinta”. Dan Buku Kajian Sastra Bandingan, yaitu ; “Edisi Anak Durhaka”. Ia juga mendirikan Group Kepenulisan Online melalui Media Sosial Facebook, Sanggar Pelangi. Bergabung pula di Komunitas Penulis CORAK (Corong Aksara), dibawah naungan Dewan Kesenian Tanjungbalai (DKTB), Sumatera Utara.
Comment